Dimana Allah
Hadis Muawiyah bin Al Hakam menceritakan tentang jawapan seorang hamba wanita ketika di tanya tentang dimana Allah swt. Ibnu Hakam menceritakan :
" Dahulu aku memiliki seorang hamba wanita yang memelihara kambing kearah gunung Uhud dan Jawaniyah. Suatu hari aku mengintainya
, ternyata serigala telah membawa pergi seekor dari kambingnya. Sama seperti seorang lelaki yang lain aku merasakan kehilangan sebagaimana mereka merasakannya sehingga aku memukul hamba perempuanku dengan keras.
, ternyata serigala telah membawa pergi seekor dari kambingnya. Sama seperti seorang lelaki yang lain aku merasakan kehilangan sebagaimana mereka merasakannya sehingga aku memukul hamba perempuanku dengan keras.
Namun aku merasakan sangat menyesal terhadap tindakan aku itu. Maka aku datang menghadap Rasulullah dan bertanya kepadanya: " Wahai Rasulullah, Apakah aku harus memerdekakannya?"
Baginda berkata " bawalah dia kepadaku". Setelah itu aku pun membawanya.
Baginda pun bertanya kepadanya " Dimana Allah "
Dia menjawab " Di langit "
"Siapakah Aku " Tanya Rasulullah lagi.
" Engkau adalah Rasulullah " Jawabnya.
Kemudian Rasullullah berkata kepadaku. " Merdekakan dia kerana dia seorang Mukminah.
Telah dihujahkan oleh para Ulama tentang kewajipan memerdekakan hamba yang muslim sahaja jika mampu, dengan bersandarkan dengan hadis diatas. Sementara hamba yang masih kafir, tidak boleh dimerdekakannya.
Hadis ini menjadi panduan kepada sekelian Muslim dan muslimat dalam permasalahan tauhid. Ketika ditanya tentang dimana Allah, dan ia adalah jawapan yang diakui Rasulullah, dan itu adalah jawapan seorang muslim. Tentang penjelasan bahwa Allah berada dimana-mana, tidak ada dalilnya dari Hadis maupun Al-Quran. Oleh itu berhati-hati dalam berakidah kerana agama ini telah dipecahkan oleh banyaknya fahaman seperti muktazilah, qadariah, syiah dan banyak lagi.
Sila Baca :
- Kata ahh...telah menderhaka kepada orang tua
- Bagaimana mendakwahi kedua ibu bapa
- Berbakti kepada kedua ibubapa yang telah meninggal